Ar Rahman, Ar Rahim, Al Malik


Salah satu dari tujuan mempelajari sifat Allah yakni Ar Rahman dan Ar Rahim adalah agar kita memiliki sifat rahman dan rahim. Sifat rahman diaplikasikan dengan cara, semua orang mendapatkan kasih sayang atau perhatian atau kebaikan dari kita secara umum. Adapun sifat rahim, kita memberikannya kepada orang yang lebih spesial atau khusus. Begitupun dengan Allah, Allah memberikan rahman-Nya kepada semua makhluk-Nya baik yang beriman maupun yang tidak beriman kepada-Nya. Sebagai bukti Allah selalu memberikan segala kebutuhan makhluk-Nya. Namun berbeda dengan sifatnya yang Maha Rahim, Allah memberikan kasih sayangnya secara khusus kepada hamba-hamba pilihan-Nya, baik ketika di dunia hingga sampai ke hari akhir di padang masyar.


Dengan demikian berusahalah kita memiliki sifat rahman dan rahim, dengan selalu memberikan kebaikan secara umum kepada semua orang dan alam sekitarnya, namun memberikan kebaikan lebih khusus lagi kepada orang-orang pilihan, misalnya kepada orangtua atau guru. Sehingga orang lain akan senang berteman atau bertemu dengan kita karena kita memiliki sifat rahman dan rahim terhadap makhluk.

Maha Rahman Allah dibuktikan juga kepada binatang, Ia memberikan makanan dan segala kebutuhannya sehingga tidak ada binatang yang memakan anaknya sendiri. Dengan demikian di dalam hidup bintang pun ada rahman dari Allah SWT.

Adapun para sahabat Rasulullah saw merasakan rahman dan rahim Allah melalui sosoknya Rasulullah saw. begitu Rasulullah meninggal, para sahabat sangat sedih dan terpukul karena telah ditinggalkan sosok yang begitu mulia. Lalu dikatakannya “Barang siapa yang menyembah Nabi Muhammad maka ia telah tiada dan ini tidak akan abadi namun barang siapa menyembah Tuhannya Nabi Muhammad maka itu akan kekal selama-lamanya”. Para sahabat telah merasakan kedekatan dengan Allah melalui Nabi Muhammad saw. hal ini dikarenakan Nabi melahirkan di dalam dirinya sifat-sifat dari asmaul husna. Nabi saw. bersifat rahman kepada semua orang namun ia memiliki beberapa sahabat yang dikhususkan. Di dalam sebuah kitab dijelaskan bahwa Nabi saw memiliki 60 sahabat, padahal semua orang yang hidup dijaman Nabi dipanggil sahabat. Dari 60 sahabat itu, ada 10 orang yang diikrarkan oleh Nabi saw kepada dihadapan orang banyak sebagai penghuni surga.

Di dalam asmaul husna, yang paling utama adalah bahwa Allah Maha Rahman dan Maha Rahim. Rahman diberikan Allah secara umum kepada makhluk dan alam semesta sedangkan Rahim Allah diberikan secara khusus kepada orang yang beriman. Rahman dan Rahim-Nya Allah Maha Sempurna dengan dukungan dari beberapa sifat, diantaranya : Ar Ra’uf, Al Wadudu, Al Hasibu, Al ‘Alimu, Al ‘Afuwwu, Asy Syakuru, Al Mu’minu, ‘Al Bari’u, Ar Raqibu, Ar Razzaqu, Al Wahhabu, Al Wasi’u.
12 nama asmaul husna inilah merupakan nama-nama yang menyempurnakan Rahman dan Rahim Allah. maka apabila kita ingin berusaha mencontoh sifat rahman dan rahim Allah maka harus ada 12 sifat dari nama asmaul husna tersebut.

Nama lain dari Allah adalah Al Maliku, yang artinya Yang Maha Memiliki. Penjelasan dari nama ini bahwa Allah Maha Memiliki segala sesuatu, sedangkan hamba-Nya harus malu terhadap dirinya karena sebagai hamba-Nya kita tidak memiliki apapun. Semua hanyalah milik Allah.

Diriwayatkan oleh seorang ulama yang ditanya oleh seseorang “Apakah kamu sudah berdoa kepada Tuhanmu?”, lalu ulama tersebut menjawab “aku adalah seorang hamba yang tidak memiliki apa-apa, Tuhanlah yang memiliki aku, Dialah Tuhan semua orang”. Tuhan adalah Allah yang tidak dimiliki oleh siapapun, karena hak memiliki hanyalah kepunyaan Allah.

Allah SWT Yang Maha Memiliki tidak pernah merasa memiliki. Maksudnya adalah apabila Allah merasa memiliki, Ia akan bertindak atas kemauannya karena segalanya hanya milik Dia. Namun Allah tidak demikian, Ia memberikan semua kehidupan dan kebutuhan kepada seluruh makhluk-Nya. Allah pun telah berjanji, Allah menciptakan makhluk dan menyempurnakan kehidupan makhluk-Nya baik makhluk yang taat kepada Allah maupun makhluk yang tidak taat kepada-Nya. Dikatakan bahwa bagi Allah dunia tidak ada nilainya disisi Allah.

Dengan demikian kita harus bisa belajar untuk merasa tidak memiliki apapun, karena yang berhak Memiliki hanyalah Allah sehingga kita akan selalu ridho dan ikhlas apa yang diberikan dan apa yang ditetapkan oleh Allah kepada kita. Al Maliku juga bisa diartikan sebagai suatu keterkaitan antara Allah dengan makhluk-Nya. Apabila di dalam diri seorang hamba sudah tidak ada sifat rahman dan rahim serta ia merasa memiliki maka di dalam dirinya belum ada Allah.

Diantara 99 nama Allah di dalam asmaul husna ternyata ada beberapa nama yang lebih istimewa atau lebih agung atau lebih utama. Diriwayatkan ada seorang laki-laki yang berdoa kepada Allah dan Nabi saw mendengarnya, inilah doanya “Allahuma inni asaluka biani ashadu anaka anallahu lailaha illantal ahaddushommad aladzi lamyalid walamyulad walam yakulahu kufuwan ahad”. Lalu dikatakan Nabi saw, “Demi jiwaku yang berada digenggaman Allah, orang ini telah berdoa kepada Allah dengan nama Allah yang sangat Agung”.

Diantara syarat dalam berdoa yang menjadikan doa tersebut diijabahkan (dikabulkan) oleh Allah adalah dengan menyebut nama Allah seperti nama  di dalam asmaul husna.

Para ulama pun berbeda pendapat didalam menyebutkan nama Allah yang paling Agung di dalam asmaul husna. Beberapa ulama yang dipercayai mengenai asmaul husna menjelaskan nama yang paling istimewa dengan menjawab wallau alam (hanya Allah Yang Mengetahui).

Adapun ulama yang menjelaskan nama Allah yang paling agung seperti di dalam firman-Nya :

Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Baqarah, 2:163)

Nabi saw mencontohkan doa yang dengan memakai nama Allah yang Maha Agung dan doanya pasti akan diijabah oleh Allah. sebagaimana doa Nabi Yunus as ketika berada di dalam perut ikan, yaitu “Laillaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzolimin”. Adapun ulama yang berpendapat nama Allah yang paling besar seperti difirmankan di dalam ayat kursi “Allahu laa illaha illahuwalhayyul qoyyum”, artinya Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya).

Adapun Syeikhnya mengajarkan nama Allah yang paling besar yaitu “Ya Allah, Ya Rabb, Ya Rahman, Ya Rahim, Ya Hayyu, Ya Qayyum, Ya Dzal Jalali wal Ikram”.

Itulah diantara beberapa pendapat mengenai nama-nama Allah yang paling besar di dalam asmaul husna.
Wallahu alam bishawab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar