Kisah Wong Fei Hung (Muslim yang tersembunyi)

 Selama ini kita hanya mengenal Wong Fei Hung sebagai jagoan Kung fu dalam film Once Upon A Time in China. Dalam film itu, karakter Wong Fei Hung diperankan oleh aktor terkenal Hong Kong, Jet Li. Namun siapakah sebenarnya Wong Fei Hung?

KISAH RABIATUL ADAWIAH (Bagian Kedua-Habis)

Suatu masa Rabi’atul-Adawiyyah berpuasa selama lapan hari. Pada hari terakhir, beliau merasa lapar sedikit. Datang seorang hamba Allah membawa minuman yang manis dalam sebuah cawan. Rabi’atul-Adawiyyah ambil minuman itu dan meletakkannya di atas lantai di satu penjuru rumahnya itu. Beliau pun pergi hendak memasang lampu. Datang seekor kucing lalu menumpahkan minuman dalam cawan itu. Melihat itu, terfikirlah Rabi’atul-Adawiyyah hendak minum air sahaja malam itu.

KISAH RABI'AH AL ADAWIAH (Bagian Pertama)

Rabia’atul-Adawiyyah adalah orang miskin. Hinggakan dalam rumah mereka tidak ada minyak untuk memasang lampu dan tidak ada kain untuk membalut badan beliau. Beliau ialah anak yang keempat. Ibunya menyuruh ayahnya meminjam minyak dari jiran. tetapi bapa beliau telah membuat keputusan tidak akan meminta kepada sesiapa kecuali kepada Allah. Bapa itu pun pergilah berpura-pura ke rumah jiran dan perlahan-lahan mengetuk pintu rumah itu agar tidak didengar oleh orang dalam rumah itu. Kemudian dia pun pulang dengan tangan kosong. Katanya orang dalam rumah itu tidak mahu membuka pintu. Pada malam itu si bapa bermimpi yang ia bertemu dengan Nabi. Nabi berkata kepadanya,

KHUTBAH RASULULLAH SAW MENYAMBUT BULAN RAMADHAN

“Wahai manusia! Sungguh telah datang kepada kalian bulan Allah dengan membawa berkah, rahmat dan maghfirah. Bulan yang paling mulia di sisi Allah. Hari-harinya hari-hari yang utama, malam-malamnya malam-malam yang paling utama, dan saat-saatnya saat-saat yang paling utama.

PEDANG RASULULLAH SAW

Ini adalah pedang-pedang yang pernah dipakai oleh Nabi Muhammad SAW semasa hidupnya untuk berdakwah,  jumlah total pedang yang pernah digunakan ada 9 buah.

MANAQIB KANJENG SUNAN GRESIK MAULANA MALIK IBRAHIM

Sunan Gresik atau Maulana Malik Ibrahim (w. 1419 M/882 H) adalah nama salah seorang Walisongo, yang dianggap yang pertama kali menyebarkan agama Islam di tanah Jawa. Ia dimakamkan di desa Gapura, kota Gresik, Jawa Timur.

SEJARAH MUSIK DAN SASTRA DALAM ISLAM

Seni telah lama berkembang. Bidang ini juga menjadi bagian dalam perkembangan peradaban Islam. Salah satunya adalah penulisan sastra. Banyak sastrawan bermunculan dengan berbagai karya mereka. Di sisi lain, seni musik pun mendapatkan ruang dan para musisi diberi kesempatan untuk mengembangkan potensinya. Sastra mulai berkembang saat pemerintahan Dinasti Abbasiyah. Puncaknya, termasuk dalam perdagangan, terjadi pada masa kepemimpinan Khalifah Harun Al Rasyid dan putranya, Al Ma’mun. Para sastrawan masa itu banyak melahirkan karya besar. Bahkan, mereka juga memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan sastra pada masa pencerahan di Eropa.

Kalki Avatar; Sang Juru Selamat

Avatar adalah bentuk bahasa Urdu yang berarti Nabi atau utusan (Rasul). Dalam kamus “The Grolier International Dictionary” Avatar didefinisikan sebagai  berikut:
The Descent to earth of a deity in human or animal form. Used for the generic term for the incarnation of Vishnu. (halaman 90-91)

Manaqib Pangeran Papak alias Raden Wangsa Muhammad

Raden Wangsa Muhammad hidup dipertengahan abad ke-19 M. Dikenal dengan nama Pangeran Papak atau Sunan Papak. Beberapa ratus tahun yang lalu di Kampung Cicunuk hidup seorang kiyai bernama Raden Muhammad Juari dari keluarga keturunan bangsawan Balubur Limbangan. Ia menikah dengan Nyi Raden Siti Injang dan berputera 7 orang, salah satunya (bungsu) bernama Raden Wangsa Muhammad. Putera yang inilah kelak menjadi seorang kiyai mengikuti jejak ayahnya.

NASIHAT RASULULLAH KEPADA SAYYIDATUNA FATHIMAH AL BATUL R.A


Hingga kini, dunia masih terus mengenangnya. Tidak sedikit tetes air mata mengalir tatkala mengingat kebesarannya. Malu rasanya membandingkannya dengan keadaan kita saat ini. Rasa haru seketika menyeruak kalau membaca kembali kisah-kisah perjuangannya; ketika dengan penuh kasih sayang ia mengusap darah suaminya seusai perang dan merawatnya dengan penuh perhatian; saat ia mengambil air sendiri dengan berjalan jauh hingga membekas di dadanya; begitu beraninya ia menginap di rumah Rasulullah SAW sementara ‘Ali r.a suaminya, menggantikan tempat tidur Rasulullah SAW saat orang-orang kafir Quraisy mengepung.

BAHAYA DAGING BABI BAGI KESEHATAN

 Babi adalah hewan yang sangat kotor karena biasanya memakan segala sesuatu yang diberikan kepadanya dari mulai bangkai, kotorannya sendiri sampai kotoran manusia. Secara psikis babi memiliki tabiat yang malas, tidak menyukai matahari, sangat suka makan dan tidur, memiliki sifat tamak, dan tidak memiliki kehendak dan daya juang, bahkan untuk membela diri sekalipun.
Secara fisik babi banyak menyimpan bibit penyakit. Babi dianggap hewan yang sama sekali tidak layak untuk dikonsumsi. Di antara parasit-parasit itu adalah sebagai berikut:

Biografi Sayyidina Umar bin Khattab r.a


Sayyidina Umar Ibn Al Khattab adalah khalifah kedua, dan mungkin terbesar dari semua khalifah Islam. Dia sejaman namun lebih berusia muda ketimbang Nabi Muhammad. Dan seperti juga Nabi Muhammad, dia kelahiran Mekkah. Tahun kelahirannya tidak diketahui, tetapi menurut taksiran tahun-586.Asal-muasalnya `Umar Ibn al-Khattab merupakan musuh yang paling ganas dan beringas, menentang Nabi Muhammad dan Agama Islam habis-habisan. Tetapi, mendadak dia memeluk agama baru itu dan berbalik menjadi pendukung gigih. (Ini ada persamaannya yang menarik dengan ihwal St. Paul terhadap Kristen). `Umar Ibn al-Khattab selanjutnya menjadi penasihat terdekat Nabi Muhammad dan begitulah dilakukannya sepanjang umur Nabi Muhammad SAW. 

Biografi Imam Ali bin Abi Thalib k.w


Beliau adalah Ali bin Abi Thalib r.a yang bergelar Amirul Mukminin dan memiliki nama panggilan Abal Hasan dan Abu Turab. Ayahnya bernama Abu Thalib (Paman Rasululullah SAW) dan ibunya bernama Fatimah binti Asad. Beliau dilahirkan di kota Mekkah, Jum’at 13 Rajab. Beliau wafat pada usia 63 tahun bersamaan pada Malam Jum’ at, 21 Ramadhan 40 H. Kematian beliau disebabkan oleh tikaman Abdurrahman ibnu Muljam sewaktu sedang melaksanakan sholat subuh. Beliau dimakamkan di kota Najaf  Asy Syarif. Beliau memiliki anak sebanyak 36 yang diantaranya :

SIFAT FISIK DAN AKHLAQ RASULULLAH SAW


Bentuk tubuh Rasulullah SAW
Al Hasan bin Ali bin Abi Thalib r.a yang pernah hidup bersama Rasulullah SAW, berkata : “Saya bertanya kepada paman saya, Hind bin Abi Halah -yang selalu berbicara tentang Nabi yang mulia- untuk menceritakan kepada saya berkenaan dengan Nabi, agar kecintaan saya bertambah. Ia berkata, ‘Nabi Allah sangat berwibawa dan sangat dihormati. Wajahnya bersinar seperti purnama. Ia lebih tinggi dari orang-orang pendek dan lebih pendek dari orang-orang jangkung. Kepalanya agak besar dengan rambut yang ikal. Bila rambutnya itu bisa disisir, ia pasti menyisir rambutnya. Kalau rambutnya tumbuh panjang, ia tak akan membiarkannya melewati daun telinga. Kulit wajahnya putih dengan dahi yang lebar. Kedua alisnya panjang dan lebat, tapi tidak bertemu. Di antara kedua alisnya, ada pembuluh darah melintang yang tampak jelas ketika beliau marah. Ada seberkas cahaya yang menyapu tubuhnya dari bawah ke atas, seakan-akan mengangkat tubuhnya. Jika orang berjumpa dengannya dan tidak melihat cahaya itu, orang mungkin menduga ia mengangkat kepalanya karena sombong. Janggutnya pendek dan tebal; pipinya halus dan lebar. Mulutnya lebar dengan gigi-gigi yang jarang dan bersih. Di atas dadanya ada bulu yang sangat halus; lehernya seperti batang perak murni yang indah. Tubuhnya serasi (semua anggota tubuhnya sangat serasi dengan ukuran anggota tubuh yang lain). Perut dan dadanya sejajar. Bahunya lebar, sendi-sendi anggota badannya gempal. Dadanya bidang. Bagian tubuhnya yang tidak tertutup pakaian bersinar terang. Segaris bulu yang tipis memanjang dari dada ke pusarnya. Di luar itu, dada dan perutnya tidak berbulu sama sekali. Lengan, bahu dan pundaknya berbulu. Lengannya panjang dan telapak tangannya lebar. Tangan dan kakinya tebal dan kekar. Jari-jemarinya panjang. Pertengahan telapak kakinya melengkung, tidak menyentuh tanah, air tidak membasahinya. Ketika berjalan ia mengangkat kakinya dari tanah dengan dada yang dibusungkan. Langkah-langkahnya lembut. Ia berjalan cepat seakan-akan menuruni bukit. Bila berhadapan dengan seseorang, Ia hadapkan seluruh tubuhnya, bukan hanya kepalanya. Matanya selalu merunduk. Pandangannya ke arah bumi lebih lama daripada pandangannya ke langit. Sesekali ia memandang dengan pandangan sekilas. Ia selalu menjadi orang pertama yang mengucapkan salam kepada orang yang ditemuinya di jalan.”

KEUTAMAAN BERSHALAWAT KEPADA RASULULLAH SAW


Sufyan Ats Tsauri bercerita, ” Aku melihat seorang lelaki, ia tidak mengangkat atau meletakkan kakinya kecuali bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW. Aku bertanya kepadanya, Hai pemuda, mengapa engkau tinggalkan tasbih dan tahlil dan hanya bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW ? ”
” Siapa kamu, semoga Allah memberimu kesehatan ? ” tanya sang pemuda.
” Aku adalah Sufyan Ats Tsauri. ”
” Kalau kamu bukan  orang yang asing di zamanmu, aku tak akan membuat rahasiaku, ucap sang pemuda. ia lalu mulai bercerita.

” Suatu hari aku bersama ayahku pergi haji ke baitullah al haram. Dalam perjalanan ayahku sakit dan meninggal dunia. Kulihat muka ayahku berubah hitam. Lalu kututup wajahnya dengan kain. Ketika menunggu mayatnya, aku sangat mengantuk sehingga aku tertidur. Dalam tidurku aku melihat seorang yang sangat tampan. Belum pernah aku melihat pria setampan dia, berpakaian sebersih pakaiannya. dan berbau seharum tubuhnya. Ia berjalan mendekati ayahku, menyingkap kain yang menutupi wajahnya, kemudian mengusapkan tangannya kewajah ayahku. Wajah yang semula hitam segera berubah menjadi putih. Setelah itu ia berbalik hendak pergi. Aku lali memegang bajunya dan bertanya, ” Siapakah kamu sebenarnya, semoga Allah merahmatimu ? ” Kedatanganmu sungguh merupakan karunia Allah bagiku.

Tidakkah kamu mengenal aku. Aku adalah Muhammad bin Abdillah, kepadaku Quran telah diturunkan. Sesungguhnya ayahmu menyia – nyiakan dirinya. Namun, ia banyak bersholawat kepadaku. Ketika mengalami apa yang sedang ia alami, ia meminta tolong kepadaku, sedangkan aku adalah penolong bagi orang – orang yang banyak bersholawat kepadaku.
Ketika bangun dari tidur, kulihat wajah ayahku telah berubah putih. Barang siapa ingin dekat dengan Al Musthafa dan bercakap – cakap dengannya hendaknya ia menyempurnakan asasnya, yaitu selalu mengikuti Rasulullah SAW dalam perbuatan, ucapan dan segala hal. Para salaf kita tidak pernah meninggalkan sunnah dalam setiap langkah mereka.

Setiap orang yang ingin dekat dengan Nabi Muhammad SAW hendaknya melaksanakan perintah beliau walaupun hukumnya sunah, dan menjauhi segala larangan beliau walaupun hukumnya makruh. Karena semua amal umatnya akan ditunjukkan kepada beliau. Jika umatnya beramal saleh, beliau akan merasa senang, mencintai, dan menyebut – nyebut namanya sehingga Allah melimpahkan rahmatNya.
Sholawat Kepada Nabi Muhammad Saw menjanjikan pahala yang sangat besar. Rasulullah SAW bersabda yang artinya : ” Barang siapa bersholawat kepadaku sekali, Allah akan bersholawat kepadanya 10 kali. ” ( HR Muslim, Turmudzi, Abu Dawud,Nasai dan Ahmad )

Barang siapa bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW sewaktu duduk, ia akan di ampuni sebelum berdiri. Dan barang siapa bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW sewaktu tidur, ia akan di ampuni sebelum bangun.

Diriwayatkan bahwa Sayidina Abu Bakar Ash Shiddiq meminta ibunya untuk memeluk agama islam, namun ia menolak, kemudian Sayidina Abu Bakar pergi kerumah Rasulullah SAw mengabarkan hal ini. Ketika hendak pulang, ia memohon doa Rasulullah SAW agar ibunya masuk islam. Rasulullah SAW mengabulkan permintaannya. Sesampainya di rumah, Sayidina Abu Bakar melihat ibunya sedang tidur sambil bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW. Setelah bangun dari tidurnya ia segera masuk Islam.

Kejadian ini semua adalah berkat sholawat kepada Nabi Muhammad SAW. Sholawat merupakan guru bagi mereka yang tak memiliki guru, karenanya sholawat tidak butuh guru maupun hudhur tetapi akan lebih sempurna jika diucapkan dengan hati yang hudhur. Riya’ tidak dapat menghapuskan pahala sholawat.  

Al Habib Ahmad bin Ali Assegaff

KEUTAMAAN MAJELIS DZIKIR


Hadits riwayat Bukhori dan Muslim dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda :

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ،
عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم، قَالَ :إِنَّ للهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى مَلاَئِكَةً سَيَّارَةً. فَضْلاً. يَتَّبِعُوْنَ مَجَالِسَ الذِّكْرِ. فَإِذَا وَجَدُوْا مَجْلِسًا فِيْهِ ذِكْرٌ قَعَدُوْا مَعَهُمْ. وَحَفَّ بَعْضُهُمْ بَعْضًا بِأَجْنِحَتِهِمْ. حَتَّى يَمْلَؤُا مَا بَيْنَهُمْ وَبَيْنَ السَّمَاءِ الدُّنْيَا. فَإِذَا تَفَرَّقُوْا عَرَجُوْا وَصَعَدُوْا إِلَى السَّمَاءِ. قَالَ فَيَسْأَلُهُمُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ، وَهُوَ أَعْلَمُ بِهِمْ: مِنْ أَيْنَ جِئْتُمْ؟ فَيَقُوْلُوْنَ: جِئْنَا مِنْ عِنْدِ عِبَادٍ لَكَ فِي اْلأَرْضِ، يُسَبِّحُوْنَكَ وَيُكَبِّرُوْنَكَ وَيُهَلِّلُوْنَكَ وَيَحْمَدُوْنَكَ وَيَسْأَلُوْنَكَ. قَالَ: وَمَاذَا يَسْأَلُوْنِي؟ قَالُوْا: يَسْأَلُوْنَكَ جَنَّتَكَ. قَالَ: وَهَلْ رَأَوْا جَنَّتِي؟ قَالُوْا: لاَ. أَيْ رَبِّ! قَالَ: فَكَيْفَ لَوْ رَأَوْا جَنَّتِي؟ قَالُوْا: وَيَسْتَجِيْرُوْنَكَ. قَالَ: وَمِمَّ يَسْتَجِيْرُوْنَنِي؟ قَالُوْا: مِنْ نَارِكَ. يَا رَبِّ! قَالَ: وَهَلْ رَأَوْا نَارِي؟ قَالُوْا: لاَ. قَالَ: فَكَيْفَ لَوْ رَأَوْا نَارِي؟ قَالُوْا: وَيَسْتَغْفِرُوْنَكَ. قَالَ فَيَقُوْلُ: قَدْ غَفَرْتُ لَهُمْ. فَأَعْطَيْتُهُمْ مَا سَأَلُوْا وَأَجَرْتُهُمْ مِمَّا اسْتَجَارُوْا. قَالَ فَيَقُوْلُوْنَ: رَبِّ! فِيْهِمْ فُلاَنٌ. عَبْدٌ خَطَّاءٌ. إِنَّمَا مَرَّ فَجَلَسَ مَعَهُمْ. قَالَ فَيَقُوْلُ: وَلَهُ غَفَرْتُ. هُمُ الْقَوْمُ لاَ يَشْقَىْ بِهِمْ جَلِيْسُهُمْ

MANAQIB AL IMAM AL ‘ALLAAMAH AL MUKASYIF BI NUURILLAH AL HABIB HASAN BIN ABDULLAH ASY SYATHIRI


Beliau adalah Syaikhuna, Murabbi Ruuhina, Al Imam, Al ‘Allaamah, Al Faqih, Al Waro’, Az Zaahid, Al Mursyid, Al ‘Arif billaah, Ad Daalu ‘alaihi, Ad Daa’i ilallah bihaalihi wa maqoolih, Al Qudwah, Shohibul Firosah Shodiqoh, Al Mukasyif bi nuurillah, Jammut Tawadhu’, Al Ab as Syafiq, Dzul Haibah fin Nufus, Shohib al ‘ain an Nadhirah salah seorang Ahlul bait nabi SAW, hal tersebut dapat dilihat dari nasab beliau yang tersambung hingga Rasulullah SAW.

CINTA RASULULLAH SAW TERHADAP UMATNYA

Islam sampai kepada kita saat ini tidak lain berkat jasa Baginda Rasulullah Muhammad SAW sebagai sosok penyampai risalah Allah yang benar dan di ridhai. Dan nanti di padang mahsyar, tiap umat Islam pasti akan meminta syafa’at dari beliau dan menginginkan berada di barisan beliau. Namun, pengakuan tidaklah cukup sekedar pengakuan. Pasti yang mengaku umat beliau akan berusaha mengikuti jejak beliau dengan jalan mengikuti sunnah-sunnah beliau dan senantiasa membasahi bibir ini dengan mendoakan beliau dengan cara memperbanyak shalawat kepada Rasulullah SAW.

MANFAAT SIWAK


Sejarah Penggunaan Siwak (Salvadora persica)
Penggunaan alat-alat kebersihan mulut telah dimulai semenjak berabad-abad lalu. Manusia terdahulu menggunakan alat-alat kebersihan yang bermacam-macam seiring dengan perkembangan sosial, teknologi dan budaya. Beraneka ragam peralatan sederhana dipergunakan untuk membersihkan mulut mereka dari sisa-sisa makanan, mulai dari tusuk gigi, batang kayu, ranting pohon, kain, bulu burung, tulang hewan hingga duri landak. Diantara peralatan tradisional yang mereka gunakan dalam membersihkan mulut dan gigi adalah kayu siwak atau chewing stick. Kayu ini walaupun tradisional, merupakan langkah pertama transisi/peralihan kepada sikat gigi modern dan merupakan alat pembersih mulut terbaik hingga saat ini.

FADHILAH SURAT YASIN




مَنْ قَرَأَ يَس فِى صَدْرِ النَّهَارِ قُضِيَتْ حَوَائِجُهُ
Barangsiapa yang membaca surat Yasin di siang hari, naka akan dikabulkan hajat-hajatnya. (HR. Ad-Darimi dalam kitab Sunan Ad-Darimi Juz II hal. 457)

Shalawat Al Imam Quthbil Kitmani Asy Syeikh Ahmad At Tijani Al Hasani



اَللَّهُمَّ صَلِّّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ عَدَدَ مَنْ صَلَّى عَلَيْهِ مِنْ خَلْقِكَ وَ صَلِّّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا يَنْبَغِيْ لَنَا اَنْ نُصَلِّيَ عَلَيْهِ وَ صَلِّّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ كَمَا اَمَرْتَنَا اَنْ نُصَلِّيَ عَلَيْهِ

Ya Alloh, Limpahkanlah Rahmat Ta`dzim atas baginda kami Nabi Muhammad SAW yang menjadi Nabi sebanyak bilangan orang yang bershalawat atas beliau SAW. Dari makhlukMu. dan limpahkanlah Rahmat Ta`dzim atas baginda kami Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana sesuatu yang patut atas kami untuk bershalawat atas beliau SAW dan limpahkanlah Rahmat Ta`dzim atas baginda kami Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana sesuatu yang telah memerintahkan atas kami untuk bershalawat atas beliau SAW.

Pesan Al Imam Quthbil Ghauts Al Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi Shahibul Maulid Al Habsyi kepada Para Penuntut Ilmu

Habib ‘Umar bin Muhammad Maulakheila menyebut di dalam Jawahir al-Anfaas fi maa Yurdhi an-Nas I, Kumpulan Kalam Habib ‘Ali bin Muhammad bin Hussin al-Habsy i:

Shalawat Baqiyyatus Salaf wa Sayyidul Khalaf Al Habib Ahmad Masyhur bin Thoha Al Haddad

Baqiyyatus Salaf wa Sayyidul Khalaf
Al Habib Ahmad Masyhur bin Thoha Al Haddad
Ya Allah, Tuhan sumber cahaya alam semesta
Limpahkan sholawat atas Junjungan yang Engkau cipta
Dari nur milikMu ciptaan indah tiada tara
Dan ampunilah aku serta sinarilah hatiku yang alpa
Dengan makrifatMu terang bercahaya 
Juga dengan makrifatnya akan diriMu yang Maha Mulia
Atas keluarga serta sahabat baginda limpahkanlah sama
Limpahan sholawat dan salam sejahtera

Thariqah Keluarga Bani ‘Alawiy

Thariqah Keluarga Bani ‘Alawiy

Sekilas tentang Thariqah ‘Alawiyyah

Thariqah Alawiyyah adalah suatu thariqah yang ditempuh oleh para salafus sholeh. Dalam thariqah ini, mereka mengajarkan Al-Kitab (Al-Qur’an) dan As-Sunnah kepada masyarakat, dan sekaligus memberikan suri tauladan dalam pengamalan ilmu dengan keluhuran akhlak dan kesungguhan hati dalam menjalankan syariah Rasullullah SAW.

MADRASAH HADRAMAUT, MANHAJ UNIVERSAL



OLEH: HAMID JA`FAR AL QADRI

Kebutuhan manusia akan kebahagiaan adalah kebutuhan naluri yang tidak bisa diingkari, namun semakin lama manusia sepertinya semakin sulit untuk meraihnya. Setiap hari bahkan setiap jam kita mendengar bahwa seseorang telah gagal dalam meraih kebahagiaan, sehingga dia harus melampiaskan keinginannya tersebut dengan pekerjaan yang keji, seperti tindak Pidana dan Amoral. Setiap orang yang berakal sehat sepakat bahwa kunci kebahagiaan adalah melaksanakan ajaran Islam. Dan semua orang sepakat bahwa keberhasilan hidup manusia di dalam meraih tujuannya tidak lepas dari prinsip hidupnya, pendidikan, lingkungan dan pergaulannya. Hal ini bukan berarti kita menafikan Qada`dan Qadar Allah. Pada tulisan ini penulis mencoba untuk mengungkapkan Manhaj Madrasah Hadramaut di dalam meraih tujuan hidup manusia.

Manaqib Al Imam Quthbil Ghauts Al Habib Ahmad bin Hasan Al Attas Shahibul Qirthas

Kubah Makam Al Imam Quthbil Ghauts Al Habib Ahmad bin Hasan Al Attas Shahibul Qirthas

Beliau adalah Al-Habib Ahmad bin Hasan bin Abdulloh bin Ali bin Abdulloh bin Muhammad bin Muhsin bin Imam Husein bin al-Quthb al-Kabiir Umar bin Abdurrohman bin Aqil al-'Atthos bin Salim bin Abdulloh bin Abdurrohman bin Abdulloh bin al-Quthb Abdurrohman as-Segaf bin Muhammad Maula Dawileh bin Ali bin Alwi bin al-Ustadz al-'Adhom al-Faqih al-Muqoddam Muhammad bin Ali bin Muhammad Shohib Mirbath bin Ali Kholi' Qosam bin Alwi bin Muhammad Shohib Shouma'ah bin Alwi bin Ubaidillah bin al-Muhajir Ilalloh Ahmad bin Isa bin Muhammad an-Naqib bin Ali al-Uraidhi bin Imam Jakfar ash-Shodiq bin Muhammad al-Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Imam as-Sibth al-Husein bin al-Imam Amiril Mukminin Ali bin Abi Thalib suami az-Zahro Fatimah al-Batul binti Rosulullah Muhammad SAW.

Asma An Nabi SAW


Dalam kitab Dalail Khairot, terdapat nama-nama Rasulullah SAW yang diantaranya sebagai berikut :

  1. Muhammad : Yang Sangat Terpuji (surah 3:144, 33:40, 47:2, 48:29)
  2. Ahmad : Yang paling agung puja dan pujinya kepada Allah (surah 61:6)
  3. Hamid : Yang Memuji

Penggunanaan "Sayyidina" kepada Rasulullah SAW

Lembaga fatwa resmi Mesir dalam fatwa no. 292, membahas mengenai hukum mengucap “Sayyiduna” kepada Rasulullah Shallallahu Alahi Wasallam. Fatwa ini dikeluarkan untuk merespon permohonan fatwa bernomor 2724, yang diajukan ke Dar Alifta, mengenai masalah tersebut.

Dalam fatwa itu disebutkan bahwa Nabi Shallallahu Alahi Wassalam merupakan “Sayyid” (tuan) bagi seluruh makhluk adalah ijma’ umat Islam. Bahkan beliau sendiri telah bersabda,”Aku adalah sayyid (tuan) anak Adam”, dan diriwayat lain disebutkan,”Aku sayyid (tuan) manusia”, yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.

Sedangkan Allah sendiri juga memerintahkan manusia untuk memuliakan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam, yang artinya, ”Sesungguhnya Kami telah mengutusmu sebagai saksi dan pemberi kabar gembira serta pemberi peringatan agar kalian beriman kepada Allah dan rasul-Nya. Dan menolong-Nya, mengagungkan-Nya serta bertasbih kepada-Nya di pagi hari dan petang.” (Al Fath: 8-9)


Sebagian ulama menilai bahwa perintah mengagungkan, kembali kepada Allah dan Rasul-Nya. Menurut Imam Qatadah dan As Suddi, mengagungkan Rasulullah termasuk mensayyidkan beliau.

Sahabat Sebut Nabi dengan “Sayyid”

Dari Sahl bin Hunaif Radhiyallahu anhu, beliau mengatakan, ”Kami melalui tempat air mengalir, maka aku turun dan mandi dengannya, setelah itu aku keluar dalam keadaan demam. Maka hal itu dikabarkan kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Alihi Wasallam. Maka beliau bersabda, ”Perintahkan Aba Tsabit untuk meminta perlindungan.” Saya mengatakan,”Wahai Sayyidku (tuanku) apakah ruqyah berfungsi?” Beliau bersabda,”Tidak ada ruqyah kecuali karena nafs (ain), demam atau bisa.” (Al Hakim, beliau menyatakan isnadnya shahih)

Shalawat Ibnu Mas’ud dan Ibnu Umar gunakan “Sayyid”

Ibnu Mas’ud dan Ibnu Umar juga menyebut “Sayyid” untuk Rasulullah dalam shalawat beliau berdua. Ibnu Mas’ud pernah mengajarkan,”Jika kalian bershalawat kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, maka baguskanlah shalawat untuk beliau, sesungguhnya kalian tidak tahu bahwa shalawat itu ditunjukkan kepada beliau.

Maka, mereka mengatakan kapada Abdullah bin Mas’ud,’Ajarilah kami.’ Ibnu Mas;ud menjawab,’Ucapkanlah, Ya Allah jadikanlah shalat-Mu dan rahmat-Mu dan berkah-Mu untuk Sayyid Al Mursalin (tuan para rasul), Imam Al Muttaqin (imam orang-orang yang bertaqwa), Khatam An Nabiyyin (penutup para nabi), Muhammad hamba-Mu dan rasul-Mu, Imam Al Khair (imam kebaikan), Qaid Al Khair (pemimpin kebaikan) dan Rasul Ar Rahmah (utusan pembawa rahmat).’” (Riwayat Ibnu Majah, dihasankan oleh Al Hafidz Al Mundziri)

Atsar serupa juga diriwayatkan dari Ibnu Umar, sebagaimana diriwayatkan Imam Ahmad dalam Al Musnad, dengan sanad hasan pula.

Walhasil, menyebut Rasulullah dengan gelar “Sayyid” adalah perkara yang disyariatkan.*

Shalawat Fatih

 Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah shalawat, salam, dan berkah atas Sayyidina Muuammad--pembuka hal-hal yang terkunci; penutup perkara-perkara yang sudah berlalu; penolong kebenaran dengan kebenaran; dan penunjuk jalan kepada jalan-Mu yang lurus. Semoga Allah senan-tiasa melimpahkan shalawat kepadanya, juga kepada keluarga dan para sahabatnya, sesuai dengan derajat dan kedudukannya yang tinggi."

Penjelasan:
Shalawat di atas berasal dari Sayyid Abu Al-Mukarim Syaikh Muhammad Syamsuddin bin Abi Al-Hasan Al-Bakri r.a.
Di antara khasiat shalawat ini adalah, bahwa bagi siapa saja yang membacanya, walaupun hanya satu kali seumur hidupnya, ia tidak akan masuk neraka. Sebagian ulama Maroko mengatakan, bahwa shalawat ini turun ke atasnya dalam satu sahifah dari Allah. Ada pula yang mengatakan bahwa, satu kali shalawat ini menyamai sepuluh ribu-bahkan ada yang menyatakan pula enamratus ribu--shalawat lainnya.

Mentauladani Akhlaq Rasulullah SAW

Sahabatku, kita punya cara untuk mengenang orang paling mulia di dunia, Nabi Muhammad SAW.. Catatan ringkas ini semoga menjadi renungan buat kita. Berteladan kepada Nabi SAW. Dia sejatinya uswah, pasti tidak akan membuat kita kecewa!

Logika Cinta Mengharuskan Aku Merayakan Hari Kelahiran Rasulullah SAW

Sebagaimana kita ketahui bahwa keimanan kepada Allah SWT. dan rasul-Nya SAW. tidaklah sempurna kecuali setelah terpenuhnya dua rukun yang harus ada: Keyakinan, yang bermarkas di akal, dan Kecintaan yang memenuhi hati.
Keimanan dengan akal yang kosong dari kecintaan tidak dianggap sebagai keimanan di mizan Allah SWT. di hari pembalasan kelak, dan keimanan yang hanya diwakili oleh cinta tanpa ditopang oleh keyakinan akal tidak dianggap sebagai keimanan di neraca Allah SWT.
Bahsan kita kali ini berkisar pada rukun kedua, yaitu cintaatau kecintaan, lebih spesifiknya lagi, kecintaan kepada Rasulullah, yang merupakan kecintaan kepada Allah Azza wa Jalla.
Tidaklah seseorang dianggap sebagai mukmin hanya dengan keyakinan akal (‘aqli/intelektual) –nya, yakni hanya yakin bahwa Muhammad adalah Rasul yang hak, sampai kecintaan kepadanya SAW. bersemayam di hatinya.

Dosa Meninggalkan Shalat Fardhu

  1. Shalat Subuh            : satu kali meninggalkan akan dimasukkan ke dalam neraka selama 30 tahun   yang sama dengan 60.000 tahun di dunia. 
  2. Shalat Zuhur             : satu kalo meninggalkan dosanya sama dengan membunuh 1.000 orang umat islam. 
  3. Shalat Ashar             : satu kali meninggalkan dosanya sama dengan menutup/meruntuhkan ka’bah. 
  4. Shalat Magrib           : satu kali meninggalkan dosanya sama dengan berzina dengan orangtua. 
  5. Shalat Isya             : satu kali meninggalkan tidak akan di ridhoi Allah SWT tinggal di bumi atau di bawah langit serta makan dan minum dari nikmatnya.

Manhajul Alawiyyin

Al Imam Al-Qutub Al Habib Abdullah bin Alawi Al Atthas

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Hanya kepada-Nya kami memohon pertolongan atas segala urusan dunia dan agama. Kesudahan yang baik hanyalah bagi orang-orang yang bertakwa. Dan tidak ada permusuhan kecuali atas orang-orang yang berbuat zalim. Shalawat dan salam yang sempurna dan menyeluruh semoga selalu terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, pemuka keturunan Adnan, dan juga semoga terlimpahkan kepada para keluarga dan sahabat-sahabat beliau yang arif.
Amma ba'du. Sesungguhnya mengetahui thariqah para salaf adalah termasuk keharusan yang sangat. Dan menyimpang kepada selainnya dari jalan-jalan lain yang beraneka ragam perpecahannya adalah merupakan suatu kebinasaan dan kerugian. Oleh karena itu aku disini ingin menghiasi kitab Sabiil Al-Muhtadiin fi Dzikr Ad-iyah Ashaab Al-Yamiin1 dengan kitabku yang berjudul Al-Ilm An-Nibroos fi At-Tanbiih Alaa Manhaj Al-Akyaas dengan tujuan agar seorang yang bodoh sepertiku ini dapat mengetahui thariqah para salaf dan apa-apa yang para saadah yang mulia berjalan diatasnya, khususnya para saadahku Al-Alawiyyin yang tercinta dan cendekia. Maka aku menjadikan kalimatku ini sebagai kalimat pembuka bagi kitab ini. Semoga Allah memberikan taufik menuju kebenaran. Dan sekarang inilah saatnya memulai dalam menggapai tujuan.

Dialog antara Rasulullah SAW dengan Iblis

             Diriwayatkan oleh Muadz bin Jabal r.a. dari Ibn Abbas r.a., ia berkata : "Kami bersama Rasululah SAW berada di rumah seorang sahabat dari golongan Anshar dalam sebuah jamaah. Tiba-tiba, ada yang memanggil dari luar :" Wahai para penghuni rumah, apakah kalian mengizinkanku masuk, karena kalianmembutuhkanku ". Rasulullah SAW bertanya kepada para sahabat :" Apakahkalian tahu siapa yang menyeru itu ?". Para sahabat menjawab , " Tentu Allah dan Rasul- Nya lebih mengetahui ". Rasulullah berkata : " Dia adalah Iblis yangterkutuk - semoga Allah senantiasa melaknatnya". Umar bin Khattab r.a. berkata :" Ya, Rasulullah, apakah engkau mengijinkanku untuk membunuhnya?". Nabi SAW berkata pelan :" Bersabarlah wahai Umar, apakah engkau tidak tahu bahwa dia termasuk mereka yang tertunda kematiannya sampai waktu yang ditentukan [harikiyamat]?.Sekarang silakan bukakan pintu untuknya, karena ia sedang diperintahkan Allah SWT. Pahamilah apa yang dia ucapkan dan dengarkan apa yang akan dia sampaikan kepada kalian ! ".Ibnu Abbas berkata : " Maka dibukalah pintu, kemudian Iblis masuk ke tengah- tengah kami. Ternyata dia adalah seorang yang sudah tua bangka dan buta sebelah mata. Dagunya berjanggut sebanyak tujuh helai rambut yang panjangnya seperti rambut kuda, kedua kelopak matanya [masyquqatani] memanjang [terbelahke-atas, tidak kesamping], kepalanya seperti kepala gajah yang sangat besar, gigi taringnya memanjang keluar seperti taring babi, kedua bibirnya seperti bibir macan / kerbau [tsur].

Manaqib Al Imam Shahibur Ratib Quthbil Anfas wan Nibras Umar bin Abdurrahman Al Attas


Nama beliau adalah Umar bin Abdurrahman bin Agil bin Salim bin Ubaidullah bin Abdurrahman bin Abdullah bin Syeikh al Ghauts Abdurrahman As Seggaf bin Muhammad Maulah Dawilah bin Ali bin Alawi al Ghoyur bin Sayyidina Al Faqih Al Muqaddam Muhammad bin Ali bin Al Imam Muhammad Shahib Mirbath bin Ali bin Alwi bin Muhammad bin Alwi bin Ubaidullah bin Imam Al Muhajir Ahmad bin Isa bin Muhammad An Naqib bin Al Imam Ali al Uraidhi bin Jaafar Ash Shadiq bin Al Imam Muhammad Al Baqir bin Al Imam Ali Zainal Abidin bin Al Imam Husein Sibthi  bin Al Imam Ali bin Abi Thalib dan bin Al Batul Fatimah Az Zahra binti Rasullullah SAW

Gelar Imam, Syekh, Habib dan Sayyid (Alawiyyin)


Menurut Sayyid Muhammad Ahmad Asy Syathiri dalam bukunya Sirah As Salaf min Bani Alawi Al Husainiyyin, para salaf kaum 'Alawi di Hadramaut dibagi menjadi empat tahap yang masing-masing tahap mempunyai gelar tersendiri. Gelar yang diberikan oleh masyarakat Hadramaut kepada tokoh-tokoh besar Alawiyin ialah:

Sholawat Nabi Musa AS


Artinya :
Ya Allah limpahkanlah shalawdtMu atas pemimpin kami Muhammad, penutup kenabian para Nabi, tambang bagi segala rahasia, sumber bagi segala cahaya, keindahan bagi kedua atom, dan kemuliaan bagi kedua kediaman, pemimpin kedua jenis bangsa yaitu jin dan manusia, yang telah dikhususkan baginya dengan suatu kedudukan yang tertinggi.

Ini adalah shalawat yang dimintakan oleh Nabi Allah Musa AS. Mengenai shalawat ini Syaikh Abdullah Al Harusyi dalam kitabnya Kunuzul Asrar pada bagian penjelasannya mengenai kelebihan fadhilah shalawat ini, disitu Beliau mengatakan sebagai berikut:
"Bahwa Nabi Allah Musa AS ketika diperlihatkan Allah SWT kepadanya apa yang telah disediakanNya dari segala bentuk kelebihan dan keistimewaan untuk diberikanNya kepada ummat nabiNya Sayyidina Muhammad SAW, maka meminta kepada Allah agar dirinya dijadikanNya salah satu dari mereka (salah satu dan ummat Muhammad SAW). Menanggapi permintaan Beliau itu, maka Allah SWT menyuruhnya agar beliau memberikan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.  Begitu dia menerima petunjuk tersebut, maka dia pun langsung memberikan shalawat kepadaNabi Muhammad SAW, dengan ungkapan shalawat di atas.

Tidaklah diragukan lagi bahwa shalawat ini termasuk salah satu dari sekian banyak shalawat yang lengkap dan begitulah bentuk susunan kalimat shalawat yang diucapkan Beliau tersebut.

Tambahan Keterangan
Dia kami beri nama tersebut karena diantara fadhilah memberikan shalawat kepada Nabi SAW dengan kalimat shalawat dari Nabi Musa AS tersebut adalah :
Barang siapa senantiasa berdo'a dengan kalimat Shalawat beliau ini dan dirutinkannya dalam setiap sehari semalam sebanyak 1000 X dengan niat khusus untuk mengagungkan dan memuliakan Baginda Nabi Muhammad SAW serta kedudukan Beliau disisi Allah SWT maka jika hal itu dilakukannya maka dia akan mendapat kekayaan dan kejayaan serta kemuliaan di dunia dan martabat yang tinggi di akhirat.

Dinukil dari Kitab Sa’adatud-darain Fis Shalati ’ala Sayyidil Kaunain – Syaikh Yusuf bin Ismail An Nabhani , oleh Al Habib Muhammad bin Ali Al-Syihab

Qashidah Qod Kafani

QASHIDAH 
AL IMAM QUTHBIL IRSYAD WAL BILAD 
AL HABIB ABDULLAH BIN ALAWI AL HADDAD

قَدْ كَفَانِيْ عِلْـمُ رَبِّـيْ مِنْ سُؤَالِيْ وَاخْتِيَـارِيْ

فَدُعَائِيْ وَابْتِـهَـالِـيْ شَاهِدٌ لِيْ بِانْكِسَـارِيْ

Sungguh telah cukup bagiku, segala ilmu Allah Tuhanku, dari segala permintaan dan ikhtiarku, Maka segala do'a dan pujianku, semata-mata hanya menunjukkan kebutuhanku.

فَلِهَـذَا السِّـرِّ أَدْعُـوْ فِيْ يَسَارِيْ وَعَسَـارِيْ

أَنَاعَبْدٌ صَارَ فَـخْـرِيْ ضِمْنَ فَقْرِيْ وَاضْطِرَارِيْ

Dengan cara beginilah aku berdo'a, dalam kemudahan dan kesulitanku, Aku hanyalah budak yang hanya bisa bangga, padahal didalamnya penuh dengan kefaqiran dan keterpaksaan


قَدْ كَفَانِيْ عِلْـمُ رَبِّـيْ مِنْ سُؤَالِيْ وَاخْتِيَـارِيْ
Sungguh telah cukup bagiku, segala ilmu Allah Tuhanku, dari segala permintaan dan ikhtiarku,


Keistimewaan Yaman

Keistemewaan Yaman:
Yaman adalah tanah yang penuh berkah, disana terlahir wali-wali besar dan juga buminya para cucu-cucu nabi yang sangat kita cintai. Keistimewaan yaman ini sesuai dengan hadits Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم dan bumi Yaman adalah salah satu bumi yang pernah didoakan oleh Baginda صلى الله عليه وآله وسلم:

اللهم بارك لنا في شامنا، اللهم بارك لنا في يمننا. قالوايارسول الله، وفي نجدنا. قال : اللهم بارك لنا في شامنا اللهم بارك لنا في يمننا. قالوا يارسول الله، وفي نجدنا. قال : هناك الزلازل والفتن وبها يطلع قرن الشيطان

Maksudnya: “Ya Allah Ya Tuhanku! Berkatilah negeri Syam kami, Ya Allah Ya Tuhanku! berkatilah negeri Yaman kami”.

ITTIBA’ DENGAN RASULULLAH SAW


Oleh : Habib Ali Zainal Abidin bin Abdurrahman Al Jufri


Ketahuilah sesungguhnya awal langkah yang kita ayunkan untuk menuju kepada Allah SWT adalah memperbaiki taubat dan selalu kembali kepada Allah SWT. Inti dari taubat adalah penyesalan. Apabila seseorang sungguh-sungguh menyesal, barulah ia bertaubat kepada Allah SWT. Sedangkan jika tak sempurna penyesalan tersebut, maka taubatnya pun tak sempurna.
Barang siapa yang tak bertaubat kepada Allah SWT, maka ia pun tak akan mendapatkan kedudukan di sisiNya. Karena taubat adalah pintu yang sangat agung untuk mendapatkan mahabbah (rasa cinta) dari Allah SWT.
Allah SWT berfirman; "Sesungguhnya Allah mencintai hambaNya yang senantiasa bertaubat."

Wahai saudaraku, Ketahuilah bahwa asas menuju kepada Allah SWT adalah melalui ilmu. Dengan ilmulah kita mempunyai kunci dalam mengikuti jejak Rasulullah (ittiba’). Yaitu ilmu yang kita ambil dengan niat untuk diamalkan dan diajarkan.
Makna ittiba’ adalah bagaimana kita selalu mengikuti jejak Rasulullah SAW. Sir / rahasia dalam hal ini adalah bagaimana seseorang meninggalkan keinginan hawa nafsunya untuk sibuk melakukan apa-apa yang diinginkan Allah
SWT.

Doa Al Imam Al Arif Billah Quthbil Wilayah Al Habib Abdul Qadir bin Ahmad Assegaf Jeddah


Di Cabutnya Ilmu dari Manusia

http://www.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_content&task=view&id=319&Itemid=1

Keutamaan Dzikir Kepada Allah SWT

http://www.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_content&task=view&id=327&Itemid=1

Mencintai Kota Madinah

http://www.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_content&task=view&id=337&Itemid=1

Orang Yang Paling Beruntung Mendapat Syafaat

http://www.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_content&task=view&id=345&Itemid=1

Ar Rahman, Ar Rahim, Al Malik


Salah satu dari tujuan mempelajari sifat Allah yakni Ar Rahman dan Ar Rahim adalah agar kita memiliki sifat rahman dan rahim. Sifat rahman diaplikasikan dengan cara, semua orang mendapatkan kasih sayang atau perhatian atau kebaikan dari kita secara umum. Adapun sifat rahim, kita memberikannya kepada orang yang lebih spesial atau khusus. Begitupun dengan Allah, Allah memberikan rahman-Nya kepada semua makhluk-Nya baik yang beriman maupun yang tidak beriman kepada-Nya. Sebagai bukti Allah selalu memberikan segala kebutuhan makhluk-Nya. Namun berbeda dengan sifatnya yang Maha Rahim, Allah memberikan kasih sayangnya secara khusus kepada hamba-hamba pilihan-Nya, baik ketika di dunia hingga sampai ke hari akhir di padang masyar.

Tauhid Melalui Syahadat

Sebelum kita mengenal Allah melalui asmaul husna yang merupakan jalan bagi seorang hamba dalam mengenal Allah sebagai Tuhannya. Selain itu, melalui asmaul husna ini pun agar supaya dalam tiap diri kita ada Allah, dalam gerak dan tingkah laku kita ada Allah, dalam hati dan pikiran kita ada Allah kemudian kita bisa membuktikan kepada alam dan seluruhnya bahwa betapa Allah SWT Maha Sempurna.


 ULAMA RABBANI 

Asy Syeikh Abdul Qadir Al Jaylani  (ilustrasi)

Ulama dan rabani (rabaniyun) memiliki pengertian yang sama, namun ulama dipakai pada jaman Rasulullah SAW dan umatnya sedangkan rabani dipakai oleh kaum Bani Israil. Jaman dahulu memakai kata rabani sedangkan jaman sekarang dipakai kata ulama, sehingga apabila pada jaman sekarang ada yang memakai kata ulama rabani sangatlah tidak pas penyebutannya. Dikatakan bahwa ulama-ulama dari umatku (Muhammad) kedudukannya sama dengan nabi-nabi terdahulu. Di dalam pelajaran tasawuf, ulama rabani itu adalah orang yang alim yang tidak hanya memberikan ilmu kepada muridnya namun ia juga bisa membawa muridnya kepada Allah. Istilah lain mengatakannya adalah seorang mursyid. Sebagai contoh adalah Al Imam Quthbir Rabbani Asy Syeikh Abdul Qodir Al Jaylani.

PERBEDAAN ANTARA GURU DENGAN MURSYID

Mursyid di dalam bahasa tasawuf adalah seorang guru yang bisa membawa muridnya kepada Allah. Dikatakan bahwa tidak akan ada seorang yang mencapai kepada Allah dan membuka pintunya Allah melainkan melalui seorang guru. Apabila ada seseorang yang merasa dirinya tidak memerlukan seorang guru dalam menuju jalan Allah maka Insya Allah jalannnya akan tersesat karena banyak godaan syaiton didalamnya. 
Di dalam tasawuf terdapat 2 macam guru, yakni guru formal dan guru non-formal. Guru non-formal adalah kita belajar ilmu agama kepada beberapa orang dari ulama yang ada. Sedangkan guru formal adalah guru yang hanya ada satu dimana kita selalu mengikuti pengajiannya dimanapun adanya. Dimana ia memberikan ilmunya disitulah kita duduk bersama dengannya. Seorang mursyid akan mengetahui segala hal tentang muridnya sehingga ia bisa membimbing kita kepada jalan yang benar menuju jalan Allah. 
Dengan demikian muridnya selalu ada dibawah bimbingannya. Seorang mursyid akan memegang ruh dan jasab muridnya.selain itu, seorang guru mursyid akan menjadi seperti orangtua sendiri bagi muridnya.

BAI'AT
Dilihat dari segi bahasa, bai’at sama dengan ijazah yang artinya menerima sesuatu dari seorang guru secara resmi dan teratur. Sesuatu tersebut bisa berupa ilmu, amalan, kitab, pola hidup dan lain sebagainya. Pemberian ini akan sampai kepada Rasulullah saw karena berupa amalan dari beliau. 
Ketika dunia berkembang, istilah bai’at menjadi lebih khusus digunakan oleh kelompol tarekat dalam tasawuf. Hal ini karena diluar kelompok tarekat istilah bai’at tidak dikenal. Apabila ingin masuk ke dalam kelompok tarekat tertentu atau ingin mengamalkan amalan dzikir yang mereka kerjakan dan ingin diaku sebagai jama’ahnya maka harus melalui bai’at terlebih dahulu, apabila belum dibai’at maka kita hanya dianggap sebagai tamu biasa. Lain halnya dengan ratib Al Attas, semua orang bebas mengamalkannya tanpa harus dibai’at terlebih dahulu. Saat dunia berkembang terus maka bai’at tersebut lebih khusus lagi bagi kelompok orang yang ingin menegakkan syari’at Islam dimana seseorang berjanji untuk menyerahkan jiwa raganya untuk agama Allah. Hal yang menyimpang dari istilah bai’at ini adala ketika ada pernyataan bahwa jika seseorang belum dibai’at maka Islamnya tidak benar dan belum sempurna atau tidak diakui. Inilah hal yang tidak diperbolehkan. Dikatakan bahwa orang menjadi muslim tidak memerlukan bai’at, apabila kita menjadi muslim cukup dengan bersyahadat, beriman dan beramal serta tidak ada istilah bai’at di dalamnya. 
Kalimat bai’at pertama kali muncul berupa suatu kesepakatan, perjanjian antara orang-orang Madinah dengan Nabi Muhammad saw. Ketika musim haji ketika Nabi saw berada di Mekkah, orang-orang Madinah mengetahui bahwa ada Nabi saw di Madinah maka mereka mengirim beberapa utusan untuk bertemu dengan Nabi saw. mereka bertemu di suatu mesjid di Mina. Kemudian para utusan pun berbicara kepada Rasulullah saw dan menyatakan bahwa orang-orang Madinah sangat mengharapkan kehadiarannya di Madinah dan mereka berjanji untuk menyiapkan segala sesuatunya di Madinah demi menyambut kedatangan Nabi saw. intinya adalah saat itulah pertama kalinya muncul istilah kata bai’at di dalam Islam.

Asmaul Husna : Al Hakim & Al Lathif

AL HAKIM & AL LATHIF

Al Hakim bisa berarti menghakimi, maksudnya segala sesuatu berjalan sesuai dengan hukum Allah SWT.

Perjalanan hidup manusia terbagi menjadi 4 golongan, yaitu :
1.  Assawabiq, artinya perjalanan hidupnya sudah ditentukan oleh Allah SWT. Ketentuan Allah SWT sudah tercatat di dalam laufil mahfuz, disinilah peran Allah SWT sebagai Al Hakimul adl. Dalam makna sebuah hadis menyatakan bahwa Allah telah menentukan segala sesuatu terhadap makhluk-Nya jauh sebelum ia diciptakan ke dunia ini.

2.  Awabiq, berarti hidup manusia sesuai dengan hasil dari perjuangannya atau usahanya sendiri. Maksudnya Allah akan memberikan segala sesuatunya untuk kita sesuai dengan apa yang diusahakan oleh kita.

3.  Huriah, artinya bebas; tidak pusing dengan kehidupan dunia, karena yang dipikirkannya hanyalah Allah SWT.

4.  Dawam, kehidupan manusia yang luar biasa karena hidup kesehariannya 24 jam full hanya untuk dan bagi Allah SWT. Diibaratkan walaupun ia sedang tidak melakukan sholat namun ia sebenarnya sedang sholat (bersama Allah SWT), hal ini karena sudah ada Allah did lam dirinya. Manusia seperti ini dicontohkan oleh sosok Rasulullah SAW, dimana qalbunya tidak pernah alpa dan hidup dari mengingat Allah SWT. Namun demikian Allah SWT telah memberikan kesempatan dan hak kepada manusia untuk berusaha. Ma inilah garis besar dari iman ahlu sunnah wal jama’ah.

Al Lathif berarti santun; lembut; mengetahui apa yang ada dalam hati kita (hal yang tersembunyi), dan karena Allah-lah Yang Maha Menngetahui Segala yang Tersembunyi.

Al Lathif apabila dijadikan sebuah dzikir maka Allah SWT akan melembutkan hati kita, memberikan sikap kesantunan, dan akan mengetahui segala yang tidak diketahui oleh kebanyakan orang lain.

Dikatakan bahwa “Laitsa kamislihi syai’un”, jangan membayangkan wujud Allah SWT, maka apabila ada ayat atau keterangan mengenai tangan Allah, mata Allah, wajah Allah, jari Allah, janganlah hal ini dijadikan untuk membayangkan wujud-Nya, namun hal ini lebih kepada hal sebagai suatu perumpamaan saja.

Wallahu ‘alam bishawab



Al Habib Hasan bin Muhammad Al Attas - Maulid Ad Dibai  di Masjid Negara, Malaysia